Facebook Twitter RSS

Latest News

Resensi Novel: Atonia Uteri Menemukan jejak masa lalu


Kenyataan atau Imajinasi
Judul Buku         : Atonia Uteri: Menemukan jejak masa lalu
Pengarang          : Baharuddin Iskandar, S.Pd
Penerbit/ Tahun  : Shofia, Makassar/ 2011
Tebal Buku         : 192 halaman
Intan Nuralam adalah tokoh utama dalam novel “Atonia Uteri: Menemukan jejak masa lalu” (2011) karya Baharuddin Iskandar yang hidup sebatang kara sejak ia terlahir di muka bumi ini dan ayahnya terlebih dahulu wafat dalam sebuah kecelakaan mobil saat masih berusia tiga bulan dalam kandungan. Cinta dan kasih sayang tercurah layaknya orangtua diberikan dengan ikhlas oleh tantenya Ani dari lahir hingga ia beranjak dewasa. Novel fiksi ini membuat kita terpikau akan alur ceritanya, sehingga tak dapat dibayangkan profesi sebagai guru bahasa dan sastra Indonesia dapat mengetahui seluk-beluk dunia kedokteran, terutama dunia persalinan.
            Novel ini berkisah tentang penggambaran akan dunia kedokteran penuh dengan kenyataan pedih dan menyakitkan. Berawal dari Bidan Pipiet, mengalami perdarahan atonia uteri setelah menjalani proses persalinan dibantu oleh bidan Sri dan Itati yang kebetulan sebagai petugas shiff pada malam itu. Perdarahan atonia uteri membuat Bidan Sri segera menelepon dokter agar mendapat penanganan lebih lanjut namun Bidan Pipiet tak tertolongkan lagi disebabkan keterlambatan penanganan dokter dan anggapan perdarahan atonia uteri adalah biasa dalam proses persalinan. Ani, adik dari bidan pipiet menjadi single parent dalam mengasuh anak dari kakanya itu. Dengan cinta dan kasih sayang Intan Nuralam yang digadang-gadang akan menjadi bidan atau dokter kandungan oleh ibunya, telah beranjak dewasa dan mencapai amanah yang diberi dan ia berkerja sebagai dokter kandungan di rumah sakit umum Lasinrang kabupaten Pinrang.
Tokoh “aku” dalam novel ini menjadi pribadi sempurna memiliki tunangan yang juga sepupunya, Syaifullah. Tunangannya tak lain dan tak bukan adalah anak dari tante Ani yang telah mengasuh dan membesarkannya hingga dewasa. Terdapat banyak peristiwa-peristiwa mistis dalam novel ini. Kejadian seperti apa yang terjadi berulang-ulang tak tertolongkan lagi. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimanakah semua peristiwa ini bisa dijelaskan dengan logika?
Pada akhirnya kisah yang dinanti-nantikan akan polemik yang tak berkesudahan berkunci pada “INDRA KEENAM”. Indra keenam yang dimiliki oleh Intan Nuralam adalah kunci yang membuka antara gerbang kedamaian akan polemik ini mengakhiri rezim yang terjadi pada dirinya sendiri, repormir akan pemikiran yang telah dipusingkan akan kenyataan atau imajinasi yang sebenarnya terjadi. Berkat doa yang diberikan oleh ibunda dari Intan, ia memiliki kelebihan dibanding manusia lainnya akan arti penting dari sebuah pekerjaan yang menjadikan nyawa sebagai taruhan, proses persalinan yang membagi antara hidup dan mati.
Novel yang penuh dengan klimaks tak berkesudahan memancing emosi, namun kepuasaan tersendiri ditemukan setelah mencermati lembaran demi lembaran, kata per kata terurai seakan imajinasi dipermainkan dengan kata-kata yang begitu bermakna hingga terbenak dalam pikiran sajak-sajak yang tertutur namun mudah untuk kita cerna, budaya lokal yang erat bersimponi dengan bahasa daerah, yaitu bugis, mencerminkan tutur kata yang sopan santun dan lemah lembut masi dipertahankan dan ditekankan.
Novel garapan Baharuddin Iskandar ini yang notabene adalah novel pertama tak terlepas dari beberapa kesalahan dalam penulisannya, apalagi novel ini belum menjelaskan istilah budaya lokal yang digunakan sehingga akan menyulitkan pembaca yang belum paham akan istilah dari daerah bugis ini.
Novel yang membuat penikmatnya terasa dipenuhi oleh cahaya motivasi akan sebuah cita-cita dapat diraih dan ditempu, siapa yang mengetahui takdir kita? serta tanggung jawab besar menunggu untuk diemban bagi mereka yang telah memilih mengabdikan diri untuk masyarakat. Selamat dan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para bidan dan dokter kandungan atas jasa yang telah engkau berikan.
Novel kearifan dunia medis yang mengenah para pembaca, baik kalangan anak hingga dewasa, khususnya untuk mereka yang bekerja tanpa tanda jasa menindih perasaan kita untuk termotivasi akan indahnya sebuah pekerjaan apabila dilakukan dengan ikhlas dan cintai.
Dari awal hingga akhir kami pun menekankan kepada para penikmat novel ini agar tak sekedar membacanya tapi nikmatilah rangkaian kata-kata yang disusun sedemikian rupa menggambarkan kehidupan nyata para bidan dan dokter kandungan dalam melakukan proses persalinan yang membutuhkan upaya dan kekreatifan serta kerja keras dalam menyelamatkan dua nyawa sekaligus dengan pikiran ibu dan bayinya sama-sama penting. Dalam novel ini juga berisi akan cobaan menerpah semua orang tanpa pandang bulu, apakah dia baik atau buruk, hebatkah pekerjaannya atau tidak yang pasti cobaan itu memang ada untuk mengukur amal seseorang dan di dalam cobaan itu terdapat mukjizat yang membantu kita dalam mengemban tanggung jawab yang besar.

Resensi Buku Nonfiksi: Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh


MENJADI SEORANG PSIKOLOG
·        Judul buku                            : Membaca Pikiran Orang Lewat
  Bahasa Tubuh
·        Pengarang/Penulis                 : Dianata Eka Putra
·        Penerbit & Tahun Terbit       : Mizan, 2008
·        Tebal buku                           : 143 halaman
·        Cetakan ke-                         : VI, April 2009
·        Kover
a.       Depan          :
Cover depan berlatarkan merah tertulis judul buku yang bercetak tebal dengan gambar orang yang berbagai macam gaya dan seperempat bagian di bawahnya berwana kuning. Di bagian atas tertulis nama penulis yang berwarna kuning.
b.      Belakang      :
Kover belakang berlatarkan kuning dan merah. Dan terdapat foto penulis dan nama penerbit.

Analisi / Telah :
1.      Isi buku (rangkuman / ringkasan)
Buku “Membaca Pikiran Lewat Bahasa Tubuh” ini membahas tentang macam-macam gerak tubuh dan arti dari gerakan tubuh tersebut. Di dalam buku juga terdapat cara-cara ampuh untuk menghadapi orang yang telah menunjukkan bahasa tubuh baik itu bahasa tubuh setuju, menolak, marah ataupun bahasa tubuh ketika berbohong. Dr. Desmond Morris menyimpulkan bahwa “anda tidak dapat memalsukan bahasa tubuh. Akan tetapi, bukan tidak mungkin, orang yang pekerjaannya berbohong bisa mempelajari bahasa tubuh sehingga bisa memanipulasinya”(Halaman 40). Contoh-contoh gerakan tubuh atau bahasa tubuh juga disertai dengan foto-foto orang yang sedang menunjukkan bahasa tubuh yang unik seperti memegang hidung, memainkan kaca mata dan masih banyak lagi yang lain. Dalam buku tersebut juga berisikan tentang bahasa tubuh yang terdapat di berbagai negara.

2.      Tujuan penyusunan buku
Berdasarkan isinya nampak penulis ingin memberitahukan berbagai macam pikiran orang lewat bahasa tubuh yang ditunjukkan. Selain itu buku ini juga berisikan tentang apa-apa saja yang harus dilakukan untuk mengahadapi kejadian-kejadian tertentu contohnya saja ketika seseorang sedang berbohong kita diberikan pilihan-pilihan bagaimana cara untuk menghadapi orang yang sedang berbohong tersebut.

3.      Manfaat buku
Manfaat yang ditimbulkan dari membaca buku tersebut adalah kita dapat mengetahui pikiran seseorang melalui bahasa tubuhnya sehingga kita tidak salah dalam mengartikan maksud seseorang dan dalam bertindak kita tidak akan salah mengambil tindakan sehingga dalam berkomunikasi verbal kita tidak menemukan keslahan dikarenakan kita menguasai komunikasi nonverbal (bahas tubuh)

4.      Sasaran
Buku ini ditujukan kepada semua orang, laki-laki ataupun wanita, baik yang muda ataupun tua. Terkhusus bagi pekerjaan yang dituntut untuk pandai membaca keinginan seseorang (membaca bahasa tubuh).

5.      Sistematika buku (bagian-bagian buku) :
Pendahuluan, Mengapa Harus Memahami Bahasa Tubuh ??
Bab I, Bahsa Tubuh Orang Berbohong
a.       Tanda-Tanda Orang Berbohong
o   Menutup mulut dan terbatuk
o   Menyentuh hidung
o   Memalingkan pandangan, menggosok mata, jumlah kedipan
o   Memalingkan wajah
o   Menggaruk leher
o   Perubahan nada suara
§  Takut atau cemas
§  Kekuatan untuk menutupi kebohongan
§  Internal konflik
b.      Contoh dalam Kehidupan Nyata
c.       Menghadapi Orang Yang Berbohong
d.      Tindakan saat Menghadapi Orang Berbohong
Bab II, Bahasa Tubuh Orang Tertarik
a.       Tanda-tanda Ketertarikan Seseorang
o   Meletakkan tangan di ats dada
o   Mendekat
o   Menunjuk dengan kaki
o   Kombinasi tatapan dan perubahan pupil mata
o   Merapikan rambut
o   Mengetakkan kepala
o   Merapikan baju
b.      Contoh Orang Tertarik
c.       Bagaimana Menghadapi Orang yang Tertarik kepada Anda
o   Jika merasa senang ada orang yang tertarik kepada Anda
o   Jika merasa tidak senang ada orang yeng tertarik kepada anda
o   Jika tidak tertarik pada lawan bicara Anda
Bab III, Bahasa Tubuh Orang Menolak atau Marah
a.       Tanda-Tanda Penolakan
o   Menyilang tangan di dada
o   Kombinasi gerkan tangan  dan kaki
o   Kombinasi gerakan tangan dan tatapan
b.      Menghadapi Orang Yang Menolak Anda
c.       Contoh-Contoh Bahasa Tubuh Penolakan
d.      Tindakan Yang Dapat Diambil Apabila Menghadapi Orang Yang Menolak atau Marah
Bab IV, Bahasa Tubuh Kekuasaan
a.       Tanda-Tanda Orang yang Merasa Berkuasa
b.      Tip dan Trik Menghadapi Orang yang Sok Berkuasa
Bab V, Bahas Tubuh Orang sedih, Kecewa atau Stress
a.       Tanda-Tanda Orang Sedih, Kecewa atau Stress
b.      Sedih, Kecewa atau Sress dalam Kehidupan Nyata
c.       Menghadapi Orang Sedih, Kecewa atau Stress
Bab VI, Bahasa Tubuh Gerakan Tangan
a.       Memainkan Kacamata
b.      Mengusap Dagu
c.       Tangan di Pinggang
d.      Memasukkan Ibu Jari ke Saku Depan
Bab VII, Bahasa Tubuh Khas Dari Penjuru Dunia

6.      Segi kebahasaan / ejaan:
Bahasa yang digunakan dalam buku ini menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti namun tidak meninggalkan ejaan yang harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan.

7.      Keunggulan/Kelebihan:
a.       Judul
Tidak berbeda jauh dengan sampulnya, judul buku ini pun sangat menarik. “Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh”, merupakan judul yang memang betul-betul pas untuk sasaran buku ini, yaitu untuk semua orang.
b.      Kertas
Kertas yang digunakan dalam buku ini merupakan kertas putih yang terang sehingga tulisan dalam buku ini bisa dibaca dengan sangat jelas.
c.       Isi Buku
Isi buku tersebut sangat bagus dikarenakan dalam pembahasan bab per bab sangat sistematis dengan memperhatikan penyusunannya. Isi buku tersebut tersusun dari bahasa tubuh yang paling mudah, lalu halaman demi halaman pembahasan tentang bahasa tubuh makin sulit namun menarik membuat kita merasa candu untuk membacanya.
d.      Tebal buku
Buku ini hanya terdiri dari 143 halaman dan ukuran bukunya pun cukup  untuk bisa dibaca kapan pun. Dan karena buku ini tidak begitu tebal serta didukung oleh faktor-faktor pendukung lainnya, pembaca jadi tidak bosan dan ada keinginan untuk terus menamatkan buku ini.
e.       Tampilan buku
Bagian dalam dari buku ini sangat menarik. Karena selain berisi tulisan-tulisan, buku ini juga memberikan beberapa gambar di sela-sela tulisan, sehingga pembaca tidak merasa jenuh atau bahkan mengantuk saat membaca.

Kekurangan/ Kelemahan :
a.       Sampul
Sampul buku ini hanya memainkan warna dan judul buku. Sehingga daya minat pembaca  kurang.
b.      Daftar Isi
Daftar isi yang tidak tersusun sesuai dengan semestinya membuat kita sulit untuk menenukan halaman dari poin-poin perbabnya.
c.       Foto-foto
Foto-foto yang terdapat di dalam buku tersebut bisa dikatakan kurang menarik, karena foto-foto tersebut sangat klasik hanya berwarnakan hitam dan putih.
d.      Penjelasan materi
Penjelasan tentang materi-materi yang ada di buku ini terkadang menyulitkan kita untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan beberapa bahasa tubuh yang dijelaskan sulit untuk kita deteksi sehingga apabia kita tidak berhati-hati  maka kita bisa saja salah membaca bahasa tubuh seseorang.

8.      Penutup
a.       Kesimpulan
“Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh”(2009) karya Dianata Eka Putra merupakan sebuah buku yang berhubungan erat dengan psikologi. Menjalin hubungan dalam kehidupan antar-pribadi dalam kehidupan sehari-hari tidaklah mudah seperti yang kita harapkan. Banyaknya aspek pendukung yang menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam bersosialisasi, diantaranyaa adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain.
Hampir setiap orang pernah berbohong, baik disadari maupun tidak, direncanakan ataupun spontan. Pada saat tertentu, mungkin pasangan anda curiga bahwa anda sedang berbohong. Atau sebaiknya, anda curiga bahwa pasangan andalah yang sedang berbohong. Mempelajari lebih dalam gelagat lawan bicara yang sedang berbohong, yang sering tidak disadari oleh kebanyakann orang. Pada akhirnya kita akan tersentak mengetahui bahwa kita sedang dibohongi. Jika hal ini terjadi kepada kita, tentunya akan berakibat fatal bagi hubungan pertemanan dengan si pembohong (halaman 39). Selain itu, dipapakarkan kiat-kiat bagaimana menghadapi orang yang sedang berbohong kepada anda.
Tertarik kepada seseorang bukanlah hal yang tabu, terlebih lagi kepada lawan jenis. Ini merupakan sifat alami manusia. Ketertarikan banyak versinya bisa secara bisnis, spritual ataupun seksual. Tanda-tanda orang yang tertarik kepada seseorang contohnya, saja meletakkan tangan didada, mendekat, perubahan tatapan dan pupil mata ataupun merapikan rambut dan masih banyak lagi. Itu semua merupakan tindakan spontan sehingga orang tersebut tidak menyadari gerakan yang dilakukannya.
Perubahan mimik muka, cara duduk, perubahan-perubahan warna telinga atau kulit, semua itu dianggap lebih jujur dibanding dengan ucapan lisan. Jadi memahami bahasa tubuh sangat penting untuk membaca pikiran orang, menangkap “pesan tersembunyi” di balik kata-kata. Tetapi membaca bahasa tubuh tidak semudah yang dibayangkan orang. Dibutuhkan keuletan dan kejelian dalam berlatih sehinggah sinyal-sinyal berbagai bagian tubuh dapat kita tafsirkan kiat-kiat agar anda menguasai bahasa tubuh.


Memaparkan berbagai rahasia bahasa tubuh sehingga dapat membantu anda dalam memahami pikiran dan perasaan seseorang. Bahkan, pada saat orang tersebut tidak berkata apa-apa, kita dapat mengenali perangainya secara mudah. Hal itu karena kunci pergaulan terletak dari bagaimana kita memahami lawan bicara dan kita dapat dipahami oleh lawan bicara.